Masjid Imam Zaman terletak di sebuah kawasan pinggiran kota Qum. Masjid ini memiliki nilai mistis lebih tinggi dibanding mesjid-mesjid lainnya di Iran karena didirikan berdasarkan petunjuk langsung dari Imam Mahdi, imam ke-12 atau imam terakhir kaum Syiah yang dipercaya kini sedang gaib dan akan muncul di akhir zaman sebagai juru penyelamat umat manusia.
Syahdan, Selasa 17 Ramadhan 393 Hijriah, sekelompok penduduk mendatangi rumah seseorang bernama Sheikh Hasan bin Mathlah Jamkarani. Sheikh yang sedang beristirahat dibangunkan oleh warga. Mereka berkata: Hai Sheikh, engkau dipanggil Imam Mahdi , cepat penuhi panggilannya. Mereka lantas membawa Sheikh Hasan ke lokasi yang kini menjadi tempat berdirinya Masjid Jamkaran.
Di situ Sheikh Hasan melihat sosok pemuda berusia sekitar 30 tahun duduk bersama satu sosok orang tua di atas sebuah dipan yang dihampari berpermadani. Pemuda itu tak lain adalah Imam Mahdi dan orang tua itu adalah Nabi Khidir. Imam Mahdi memanggil Sheikh Hasan dan berkata kepadanya: Pergilah ke sebidang tanah tempat Hasan Muslim bertani dan katakan kepadanya bahwa tanah itu suci dan jangan sampai ditanami lagi.
Sheikh Hasan terkejut dan berkata: Beri aku suatu tanda agar orang-orang dapat mempercayaiku.Imam Mahdi berkata: Kamu pergi saja dan sampaikan risalah ini, dan kami akan memberikan tanda-tanda. Beritahu warga bahwa di tempat itu dianjurkan solat sunnah empat rokat; dua rokaat dengan niat Tahiyat Masjid dan dua rokat lainnya dengan niat solat Imam Zaman. Setelah solat membaca tasbih az-Azhra. Barangsiapa menunaikan solat dua rokat ini (solat Imam Zaman) maka pahalanya seperti pahala solat di dalam Kaabah.
Berdasarkan riwayat inilah Masjid Jamkaran dibangun. Masjid ini menjadi salah satu icon kesucian kota Qum. Di pertengahan bulan Syakban yang diyakini kaum Syiah sebagai hari lahir Imam Mahdi, masjid dan area sekitarnya dipadati oleh ribuan pelawat yang ingin menunaikan solat sambil memperingati HUT Imam Mahdi yang juga lazim disebut Imam Zaman.
Syahdan, Selasa 17 Ramadhan 393 Hijriah, sekelompok penduduk mendatangi rumah seseorang bernama Sheikh Hasan bin Mathlah Jamkarani. Sheikh yang sedang beristirahat dibangunkan oleh warga. Mereka berkata: Hai Sheikh, engkau dipanggil Imam Mahdi , cepat penuhi panggilannya. Mereka lantas membawa Sheikh Hasan ke lokasi yang kini menjadi tempat berdirinya Masjid Jamkaran.
Di situ Sheikh Hasan melihat sosok pemuda berusia sekitar 30 tahun duduk bersama satu sosok orang tua di atas sebuah dipan yang dihampari berpermadani. Pemuda itu tak lain adalah Imam Mahdi dan orang tua itu adalah Nabi Khidir. Imam Mahdi memanggil Sheikh Hasan dan berkata kepadanya: Pergilah ke sebidang tanah tempat Hasan Muslim bertani dan katakan kepadanya bahwa tanah itu suci dan jangan sampai ditanami lagi.
Sheikh Hasan terkejut dan berkata: Beri aku suatu tanda agar orang-orang dapat mempercayaiku.Imam Mahdi berkata: Kamu pergi saja dan sampaikan risalah ini, dan kami akan memberikan tanda-tanda. Beritahu warga bahwa di tempat itu dianjurkan solat sunnah empat rokat; dua rokaat dengan niat Tahiyat Masjid dan dua rokat lainnya dengan niat solat Imam Zaman. Setelah solat membaca tasbih az-Azhra. Barangsiapa menunaikan solat dua rokat ini (solat Imam Zaman) maka pahalanya seperti pahala solat di dalam Kaabah.
Berdasarkan riwayat inilah Masjid Jamkaran dibangun. Masjid ini menjadi salah satu icon kesucian kota Qum. Di pertengahan bulan Syakban yang diyakini kaum Syiah sebagai hari lahir Imam Mahdi, masjid dan area sekitarnya dipadati oleh ribuan pelawat yang ingin menunaikan solat sambil memperingati HUT Imam Mahdi yang juga lazim disebut Imam Zaman.